ture

Mengapa Hal ini Penting?

Masalah besar yang kita hadapi saat ini bukan sekadar virus, melainkan udara yang kita hirup setiap hari. The Silent Killer is Not a Virus... It’s the Air We Breathe. Berdasarkan data WHO tahun 2023 dan berbagai jurnal penelitian, sebanyak 7 juta kematian terjadi setiap tahun akibat polusi udara, angka ini bahkan lebih besar dibanding gabungan kematian akibat HIV, malaria, dan TBC. Kondisi udara dalam ruangan diketahui 2 hingga 5 kali lebih buruk daripada udara luar, dan 90% manusia menghabiskan waktu hidupnya di dalam ruangan seperti rumah, kantor, dan apartemen yang penuh dengan partikel berbahaya seperti PM2.5 dan senyawa organik volatil (VOC). Anak-anak dan lansia menjadi kelompok yang paling terdampak, dengan risiko serius seperti infeksi saluran pernapasan hingga kanker paru. WHO mencatat bahwa 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang tidak sehat. Situasi ini turut memengaruhi stres, menurunkan produktivitas, dan menimbulkan ancaman kesehatan jangka panjang.

Penelitian seorang aktivis lingkungan New Delhi, Kamal Meattle, CEO Paharpur Business Center, menyatakan bahwa tanaman indoor mampu menurunkan insiden:

• Tingkat iritasi mata hingga 52%
• Masalah pernafasan hingga 34%
• Sakit kepala hingga 24%
• Kerusakan paru-paru hingga 12%
• Penyakit asma hingga 9%

Manfaat lainnya:

• Peningkatan kinerja hingga 20%
• Penghematan penggunaan energi hingga 15%
• Peningkatan kandungan oksigen dalam darah hingga 1% apabila selama 10 jam berada dalam ruangan

Referensi: How to Grow Fresh Air, 30 Oktober 2018.